Tampilkan postingan dengan label cara menggugurkan kandungan dengan nanas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cara menggugurkan kandungan dengan nanas. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Desember 2023

Inilah Posisi Tidur Penyebab Keguguran Saat Hamil

Posisi Tidur Penyebab Keguguran Saat Hamil

Selama masa kehamilan, bukan hanya pola makan saja yang harus dijaga. Ibu juga perlu istirahat, mengatur stress, hingga menjaga posisi tidur. Tanpa disadari, posisi tidur yang salah bisa menjadi salah satu penyebab keguguran. Tentu saja, semakin membesarnya perut membuat posisi tidur menjadi serba salah. Maka dari itu, Ibu perlu mengetahui posisi tidur penyebab keguguran hamil muda. Yuk, simak di bawah ini!

  1. Obat Aborsi di jawa barat
  2. Obat Aborsi di jawa timur
  3. Jual Obat Aborsi
  4. Obat Aborsi Di Kalimantan
  5. Obat Aborsi Di Kalimantan Barat
  6. Obat Aborsi Kalimantan Tengah
  7. Obat Aborsi Kalimantan Selatan
  8. Obat Aborsi Kalimantan Timur
  9. Obat Aborsi Kalimantan Utara
  10. obat penggugur kandungan di palangkaraya
  11. obat penggugur kandungan di bandung
  12. obat penggugur kandungan di bekasi
  13. obat penggugur kandungan di bogor
  14. obat penggugur kandungan di cimahi
  15. obat penggugur kandungan di cirebon
  16. obat penggugur kandungan di depok
  17. obat penggugur kandungan di sukabumi
  18. obat penggugur kandungan tasikmalaya
  19. obat penggugur kandungan di maluku
  20. obat penggugur kandungan di nusa tenggara
  21. obat penggugur kandungan di kendari
  22. obat penggugur kandungan di palembang
  23. obat penggugur kandungan di medan
  24. obat penggugur kandungan di bengkulu
  25. obat penggugur kandungan di riau
  26. obat penggugur kandungan di jambi
  27. obat penggugur kandungan di banten
  28. obat penggugur kandungan

Apa Saja Posisi Tidur Penyebab Keguguran?

Selama kehamilan kerap kali mengganggu posisi tidur, bahkan sangat sulit menemukan posisi tidur yang nyaman. Untuk para Ibu, sudah saatnya mengetahui posisi-posisi tidur yang rawan dan mengganggu kondisi janin. Dengan begitu, Ibu lebih mudah mengatur posisi tidur yang nyaman. 

1. Hindari Tidur Terlentang

Posisi tidur selalu miring ke kanan maupun ke kiri, tentu saja membuat badan terasa lelah dan pegal. Namun, untuk Ibu yang masa kehamilannya masuk ke trimester kedua harus menghindari posisi tidur terlentang.

Hal ini dapat membahayakan Ibu yang menyebabkan risiko gangguan pencernaan, gangguan pernapasan, wasir, hingga sakit pada bagian pinggang. Selain itu, Ibu yang mempunyai gangguan hipertensi disarankan untuk tidak tidur dengan posisi terlentang karena dapat mempengaruhi tekanan darah.

Sementara untuk janin, tidur dalam posisi terlentang dalam waktu yang lama juga dapat menghambat aliran darah dari plasenta ke jantung. Apabila kebiasaan yang salah tidak segera diubah, dapat memicu janin malnutrisi hingga kematian. 

Sementara, posisi tidur saat hamil trimester 1 masih diperbolehkan untuk tidur terlentang. Namun, ada baiknya apabila membiasakan diri untuk tidur miring ke kiri. Para bumil bisa berlatih mengatur posisi tidur ke kiri pada minggu awal kehamilan. Posisi miring ke kiri dapat meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke plasenta maupun janin. 

Lalu, bagaimana gambar posisi janin miring ke kiri? Ibu, pada umumnya selama berada di kandungan janin akan bergerak ke beberapa posisi. Hal tersebut normal dan terjadi secara alami. Apabila menjelang persalinan, posisi kepala akan mendekat ke jalan lahir. Untuk mengetahui secara pasti, Ibu bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan

2. Tidur Miring Ke Kanan Juga Berbahaya

Selain tidur terlentang, Ibu juga harus menghindari tidur miring ke kanan. Sebab, posisi tidur ini membuat berat badan ibu dan janin berpindah ke kanan. Hal ini memberikan tekanan besar pada organ hati. 

Bahkan, tidur miring ke kanan harus dihindari sebagai posisi tidur ibu hamil trimester 3 atau hamil tua. Bukan hanya meningkatkan risiko keguguran saja, tetapi bisa menyebabkan bayi meninggal setelah lahir. Posisi tidur seperti ini menyebabkan aliran darah menjadi terhambat. 

3. Menghindari Tidur Terlentang dan Posisi Kepala Lebih Tinggi

Seperti yang sudah dijelaskan, tidur terlentang saat hamil sangat tidak disarankan. Begitu pula dengan tidur terlentang dengan posisi kepala lebih tinggi. Seringkali, untuk mendapatkan posisi yang nyaman, para ibu akan tidur terlentang dengan mengganjal bantal pada kepalanya. Baca di sini untuk mengetahui manfaat dan cara menggunakan bantal hamil.

Ibu, tahukah bila posisi tidur ini juga tidak diperbolehkan? Lalu, mengapa tidak disarankan? Sebab, tidur dengan posisi tersebut membuat aliran oksigen menjadi berkurang. Selain itu, memberikan tekanan yang cukup besar pada organ hati, plasenta, ginjal, hingga punggung. Maka dari itu, sebaiknya hindari posisi tidur ibu hamil yang membahayakan janin.

4. Tidak Dianjurkan Untuk Tidur Tengkurap

Ketika masa awal kehamilan, para Ibu hamil masih dapat berbaring secara tengkurap. Namun, semakin berkembangnya pertumbuhan janin membuat perut semakin membesar. Tentu saja, Ibu harus menghindari posisi tidur secara tengkurap. 

Posisi tidur ini membuat tubuh merasa tidak nyaman. Bahkan, dapat menekan si kecil dan membahayakan janin dalam berkembang. Selain itu, menimbulkan beberapa komplikasi seperti gangguan nutrisi, oksigen tidak mengalir dengan lancar, hingga menyebabkan keguguran dan kematian si janin.

5. Menghilangkan Kebiasaan Tidur Dengan Posisi Kaki Lebih Tinggi

Para ibu akan lebih sering merasa kelelahan, pegal, dan lemas apabila melakukan kegiatan yang berlebihan. Seringkali, saat merasa lelah banyak Ibu yang memutuskan untuk tidur dengan memberikan ganjalan bantal yang lebih tinggi pada kakinya.

Posisi ini memang membuat kaki terasa lebih rileks. Namun, jelas berbahaya dan tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Sebab, dapat mempersempit ruang janin dan membuat janin sulit menerima atau kekurangan oksigen. Bagaimana, para Ibu sudah paham mengenai posisi tidur penyebab keguguran saat hamil muda bukan? 

Selain posisi tidur, ada beberapa faktor risiko lain yang memicu keguguran.

Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil

Untuk meminimalisir kemungkinan mengalami keguguran saat hamil, ada baiknya Ibu tidur dengan posisi sesuai dengan yang dianjurkan untuk Ibu hamil. Melansir dari healthline.com, posisi tidur yang baik untuk Ibu hamil yaitu miring ke kiri. 

Tidur miring ke kiri merupakan posisi yang ideal karena dapat mengoptimalkan aliran darah dari vena cava inferior (IVC) ke jantung dan bayi. Sebab dengan posisi ini, pembuluh darah dapat berjalan sejajar dengan tulang belakang. 

Tak hanya itu, posisi ini juga dapat mengurangi tekanan pada hati dan ginjal. Dengan begitu, lebih banyak ruang untuk berfungsi dengan baik, membantu masalah pembengkakan di tangan, pergelangan kaki, dan kaki.

Bagaimana Cara Mengetahui Keguguran Saat Usia Muda?

Ketika sedang mengandung, para bumil harus banyak mempelajari hal mengenai masa kehamilan. Selain mempelajari masa kehamilan, Ibu juga harus mengetahui bentuk apabila mengalami keguguran. Biasanya keguguran pada awal kehamilan atau bentuk keguguran 2 minggu akan terlihat seperti sedang menstruasi biasa.

Banyak wanita yang salah menduga antara menstruasi atau keguguran. Pasalnya, keguguran sebelum memasuki usia 8 minggu akan terkesan seperti datang bulan saja. Biasanya darah keguguran akan tampak berwarna coklat dan menyerupai warna biji kopi. Tetapi, darahnya juga bisa berwarna merah terang. Masa keguguran ini dapat terjadi atau bahkan berhenti sebelum terjadi pendarahan lagi. 

Cara membedakannya, yaitu rasa sakit atau nyeri yang dialami akan lebih berat dan bisa berlangsung lebih lama dari masa datang bulan. Jika keguguran terjadi, tidak ada cara untuk menghentikannya. Oleh sebab itu, Ibu perlu berhati-hati agar janin tetap sehat dan berkembang.

Jika Terjadi Keguguran, Bagaimana Cara Menyembuhkannya?

Setelah membahas posisi tidur penyebab hamil muda, Ibu juga sudah mengetahui ciri-ciri saat keguguran pada awal kehamilan. Tentu, keguguran menjadi salah satu musibah yang bisa menguncang perasaan seorang Ibu dan keluarga.

Ketika keguguran terjadi, emosional Ibu jauh lebih terasa. Sementara reaksi fisik dapat berbeda-beda pada setiap orang. Lalu, bagaimana cara cepat sembuh setelah keguguran? Ibu, bisa melihat beberapa tipsnya di sini.

1. Menjaga Kebersihan Vagina

Hal pertama dan utama yang harus Ibu lakukan adalah menjaga kebersihan area kewanitaan. Sebaiknya, jangan berenang ataupun menggunakan sabun kewanitaan karena dapat menimbulkan infeksi bakteri vagina. Apabila terjadi pendarahan atau siklus haid sudah mulai normal, gunakan pembalut tanpa pewangi dan hindari menggunakan tampon.

2. Menjaga Asupan Makanan Bergizi

Mengonsumsi makanan bergizi mampu menjaga perkembangan janin. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan setiap harinya. Namun, hindari mengkonsumsi nanas karena dapat menyebabkan pendarahan hingga keguguran kandungan. Biasanya, buah ini juga banyak digunakan sebagai salah satu cara gugurkan kandungan awal. Maka dari itu, Ibu harus memperhatikan asupan sebelum dikonsumsi.

3. Tidak Mengonsumsi Obat-Obatan di Luar Anjuran Dokter

Ibu hamil juga harus menghindari obat-obatan tanpa konsultasi dokter. Hal ini dapat mengganggu perkembangan janin. Sebagai salah satu contoh, tidak mengkonsumsi obat paramex. 
Sebab, obat ini mengandung parasetamol dan kafein yang tidak disarankan untuk ibu hamil maupun menyusui. Asupan dalam dosis yang tinggi bisa menyebabkan keguguran. Sama halnya dengan nanas, cara menggugurkan kandungan dengan paramex banyak digunakan pada masa awal kehamilan.

Kata Kunci Pencarian Google.co.id Obat Aborsi Cytotec Lainnya:

Langkah Pemulihan Setelah Keguguran Agar Hamil Kembali

Pemulihan Setelah Keguguran

Bila mendengar tentang keguguran, Ibu pasti langsung berpikiran bukan-bukan. Keguguran memang masalah umum yang sering dialami ibu hamil yang kurang menjaga kehamilannya. Sehingga dapat membuat trauma dan bahkan tidak mau hamil lagi. Namun Ibu tidak perlu cemas karena keguguran bukan indikasi untuk tidak bisa hamil lagi. Yang perlu Ibu lakukan adalah melakukan persiapan kehamilan lagi dengan sebaik-baiknya.

Hal pertama yang harus diperhatikan agar hamil setelah keguguran adalah menjaga lingkungan. Ibu perlu menghindarkan diri dari polusi seperti asap rokok, sebab asap rokok dapat mengurangi kemungkinan untuk terjadi bakal janin yang sehat.

Selain itu, Ibu juga perlu menyiapkan diri Ibu kembali untuk hamil. Ibu tak perlu buru-buru untuk berusaha hamil setelah keguguran. Akan lebih baik jika Ibu memulihkan badan dulu.

  1. Obat Aborsi di jawa barat
  2. Obat Aborsi di jawa timur
  3. Jual Obat Aborsi
  4. Obat Aborsi Di Kalimantan
  5. Obat Aborsi Di Kalimantan Barat
  6. Obat Aborsi Kalimantan Tengah
  7. Obat Aborsi Kalimantan Selatan
  8. Obat Aborsi Kalimantan Timur
  9. Obat Aborsi Kalimantan Utara
  10. obat penggugur kandungan di palangkaraya
  11. obat penggugur kandungan di bandung
  12. obat penggugur kandungan di bekasi
  13. obat penggugur kandungan di bogor
  14. obat penggugur kandungan di cimahi
  15. obat penggugur kandungan di cirebon
  16. obat penggugur kandungan di depok
  17. obat penggugur kandungan di sukabumi
  18. obat penggugur kandungan tasikmalaya
  19. obat penggugur kandungan di maluku
  20. obat penggugur kandungan di nusa tenggara
  21. obat penggugur kandungan di kendari
  22. obat penggugur kandungan di palembang
  23. obat penggugur kandungan di medan
  24. obat penggugur kandungan di bengkulu
  25. obat penggugur kandungan di riau
  26. obat penggugur kandungan di jambi
  27. obat penggugur kandungan di banten
  28. obat penggugur kandungan

Cara Memulihkan Badan Setelah Keguguran

Ibu perlu menjaga kebersihan diri dulu, terutama kebersihan alat kelamin. Dengan alat kelamin yang bersih, tentu Ibu akan terhindar dari penyakit menular seksual yang menyulitkan kesuburan.

Ibu juga harus menerapkan pola makan sehat. Pola makan yang seimbang merupakan sebuah keharusan.

Berikutnya, para Ibu harus tahu bagaimana pentingnya relaksasi. Lakukan relaksasi secara rutin untuk tetap segar. Manfaat lainnya adalah untuk menghindari stres. Ada banyak ide untuk relaksasi diantaranya latihan senam atau yoga. Olahraga ini sangatlah tepat untuk mendapatkan kenyamanan sempurna sehabis keguguran.

Ibu juga perlu menunggu dulu ya untuk berhubungan seks dengan Ayah ya, Bu. Tunggulah sampai 2-3 periode menstruasi, untuk kembali melatih alat-alat senggama Ibu. Gunakan alat kontrasepsi kondom dulu untuk sementara.

Menurut saran WHO, sebaiknya Ibu menunggu selama minimum 6 bulan dulu untuk siap hamil kembali. Sebab, jangka waktu ini cukup untuk memulihkan rahim Ibu pasca keguguran, agar rahim Ibu dapat siap untuk hamil kembali.

Rahim dikatakan siap untuk hamil jika lapisan endometrium di dalamnya telah kuat kembali. Jika telah kuat, rahim juga terhindar dari risiko infeksi yang dapat menyulitkan kehamilan Ibu.

Meningkatkan frekuensi hubungan seks juga perlu dilakukan. Jangan ragu untuk melakukan hal tersebut secara intens, karena ini menjadi faktor utama untuk mempercepat kehamilan kembali. Namun Ibu juga harus paham untuk memilih melakukannya pada saat subur. Berikan nasihat pada suami juga untuk memahami hal tersebut. Semakin sering akan semakin baik.

Kata Kunci Pencarian Google.co.id Obat Aborsi Cytotec Lainnya:

Test TORCH untuk Menjaga Kehamilan Sehat

Test TORCH untuk Menjaga Kehamilan Sehat

Untuk Ibu yang sedang menjalani masa kehamilan, test TORCH mungkin bukan hal yang asing. Test ini memiliki peran penting dalam memastikan kesehatan ibu dan janin dengan mendeteksi adanya parasit berbahaya dalam tubuh. Parasit-parasit ini dapat menghambat pertumbuhan janin dan mengganggu kehamilan sehat yang diidamkan oleh setiap ibu.

Ada empat jenis infeksi penyakit parasit yang dapat menyerang ibu hamil, yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes. Semua penyakit ini berpotensi berbahaya bagi janin dan dapat menyebabkan keguguran.

  1. Obat Aborsi di jawa barat
  2. Obat Aborsi di jawa timur
  3. Jual Obat Aborsi
  4. Obat Aborsi Di Kalimantan
  5. Obat Aborsi Di Kalimantan Barat
  6. Obat Aborsi Kalimantan Tengah
  7. Obat Aborsi Kalimantan Selatan
  8. Obat Aborsi Kalimantan Timur
  9. Obat Aborsi Kalimantan Utara
  10. obat penggugur kandungan di palangkaraya
  11. obat penggugur kandungan di bandung
  12. obat penggugur kandungan di bekasi
  13. obat penggugur kandungan di bogor
  14. obat penggugur kandungan di cimahi
  15. obat penggugur kandungan di cirebon
  16. obat penggugur kandungan di depok
  17. obat penggugur kandungan di sukabumi
  18. obat penggugur kandungan tasikmalaya
  19. obat penggugur kandungan di maluku
  20. obat penggugur kandungan di nusa tenggara
  21. obat penggugur kandungan di kendari
  22. obat penggugur kandungan di palembang
  23. obat penggugur kandungan di medan
  24. obat penggugur kandungan di bengkulu
  25. obat penggugur kandungan di riau
  26. obat penggugur kandungan di jambi
  27. obat penggugur kandungan di banten
  28. obat penggugur kandungan

Mengapa Ibu Hamil Perlu Melakukan Test TORCH?

Pemeriksaan TORCH dengan metode imunologis telah banyak diterapkan oleh para ahli kesehatan dan memberikan manfaat yang signifikan. Dengan test TORCH, informasi lengkap mengenai adanya parasit dapat diketahui sejak dini. Hal ini memungkinkan ibu dan janin tetap dalam kondisi sehat hingga saat persalinan.

Dr. Indra N.C. Anwar, SpOG, Dokter Spesialis dari Teratai Facility Clinic, menekankan bahwa test TORCH sangat penting dilakukan oleh ibu hamil, terutama bagi mereka yang sering berinteraksi dengan hewan peliharaan. Hewan peliharaan dapat menjadi sumber penularan berbagai parasit. Parasit-parasit ini dapat menyebabkan keguguran dan risiko kematian pada bayi.

Untungnya, beberapa ibu hamil memiliki sistem imun yang kuat terhadap parasit, terutama mereka yang telah melakukan terapi imunisasi sebelumnya. Namun, hal ini tidak mengurangi pentingnya melakukan test TORCH, bahkan jika ibu merasa sehat. Parasit dalam tubuh ibu hamil mungkin tidak aktif secara langsung dan baru akan aktif beberapa waktu kemudian.

Menunggu hingga parasit bereaksi dan menimbulkan masalah baru bukanlah pilihan yang bijaksana. Jika parasit telah menyebar ke seluruh tubuh, akan sulit untuk menghilangkannya. Ibu yang tidak melakukan test TORCH memiliki risiko besar melahirkan bayi dengan cacat karena mereka tidak menyadari adanya parasit berbahaya dalam tubuh mereka.

Kata Kunci Pencarian Google.co.id Obat Aborsi Cytotec Lainnya:

Waspadai Penyebab Keguguran Sering Terjadi

Waspadai Penyebab Keguguran Sering Terjadi

Saat tahu jika Ibu hamil, rasanya tentu bahagia karena ada janin dalam kandungan yang merupakan anugerah dari Tuhan. Untuk itu, Ibu dan Ayah akan melakukan segala cara agar janin tetap sehat dan bisa terlahir tanpa kekurangan apapun. Namun saat menjalani kehamilan, tidak sedikit Ibu yang mengalami kekhawatiran termasuk momok buruk seperti keguguran. Keguguran sendiri merupakan kematian janin sebelum usia 20 minggu kehamilan. Kondisi ini bisa dicegah dengan melakukan beberapa hal, salah satunya menghindari aktivitas penyebab keguguran.

  1. Obat Aborsi di jawa barat
  2. Obat Aborsi di jawa timur
  3. Jual Obat Aborsi
  4. Obat Aborsi Di Kalimantan
  5. Obat Aborsi Di Kalimantan Barat
  6. Obat Aborsi Kalimantan Tengah
  7. Obat Aborsi Kalimantan Selatan
  8. Obat Aborsi Kalimantan Timur
  9. Obat Aborsi Kalimantan Utara
  10. obat penggugur kandungan di palangkaraya
  11. obat penggugur kandungan di bandung
  12. obat penggugur kandungan di bekasi
  13. obat penggugur kandungan di bogor
  14. obat penggugur kandungan di cimahi
  15. obat penggugur kandungan di cirebon
  16. obat penggugur kandungan di depok
  17. obat penggugur kandungan di sukabumi
  18. obat penggugur kandungan tasikmalaya
  19. obat penggugur kandungan di maluku
  20. obat penggugur kandungan di nusa tenggara
  21. obat penggugur kandungan di kendari
  22. obat penggugur kandungan di palembang
  23. obat penggugur kandungan di medan
  24. obat penggugur kandungan di bengkulu
  25. obat penggugur kandungan di riau
  26. obat penggugur kandungan di jambi
  27. obat penggugur kandungan di banten
  28. obat penggugur kandungan

Dilansir Hasiltuntas, banyak penelitian mengungkapkan 8-20% Ibu yang tahu dirinya hamil dan mengalami keguguran sebelum usia 20 minggu. Sisanya sebesar 80% terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan. Akan tetapi, angka ini belum dibuktikan lebih lanjut karena banyak Ibu yang tidak mengetahui sedang mengandung. Umumnya, kondisi ini bisa dideteksi melalui pemeriksaan USG dimana dokter akan memeriksa detak jantung janin. Jika Ibu telah mengalami keguguran lebih dari tiga kali, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjut seperti pemeriksaan gen, pemeriksaan USG pada awal kehamilan dan tes darah.

Ciri-Ciri Keguguran

Sebelum tahu aktivitas penyebab keguguran, Ibu sebaiknya mengamati tanda atau gejala yang muncul akibat kondisi ini. Beberapa Ibu mengatakan gejalanya hampir sama dengan menstruasi, yaitu kram atau nyeri perut bagian bawah, keluarnya bercak darah atau jaringan dari vagina dan hilang tanda-tanda kehamilan umum seperti mual muntah. Tidak hanya bercak darah, Ibu perlu mewaspadai lendir coklat dan cairan yang keluar dari vagina. Kondisi ini berlangsung selama beberapa hari dan bisa hilang muncul kembali.

Keguguran memiliki beberapa jenis menurut KlikDokter, yaitu threatened miscarriage dimana vagina mengeluarkan darah, tapi Ibu tidak mengalami gejala keguguran lainnya. Semuanya masih tampak normal, bahkan detak janin pun bisa terdeteksi. Namun begitu, pendarahan dapat terjadi lebih hebat. Kemudian, inevitable miscarriage yang merupakan keguguran tidak dapat dihindari diakibatkan serviks sudah terbuka dan pendarahan bertambah banyak.

Selain itu, terdapat juga jenis incomplete miscarriage dimana Ibu sudah mengeluarkan jaringan janin dari rahim, namun masih ada yang tersisa biasanya plasenta. Sedangkan, complete miscarriage merupakan keguguran yang janin dan plasenta sudah luruh dan terjadi di bawah usia kehamilan 12 minggu. Untuk metode pemeriksaan dan pembersihan rahim, terdapat obat-obatan atau operasi kuret. Ibu diperbolehkan hamil kembali, setelah kondisi telah berangsur membaik dan mengalami satu kali siklus menstruasi.

Penyebab Keguguran

Banyak Ibu bertanya, apakah hamil pertama kali lebih beresiko mengalami keguguran? Bahkan sebagian juga mencari tahu penyebab keguguran trimester 1. Sebetulnya Bu, keguguran bisa dialami oleh para Ibu baik yang hamil pertama kali maupun selanjutnya. 

Penyebab keguguran dilansir KlikDokter, sebanyak 70% berasal dari kelainan kromosom janin misalnya yang tidak berkembang. Kemudian, faktor usia Ibu di atas 35 tahun dan penyakit jangka panjang yang diderita bisa menjadi penyebabnya. Selain itu, aktivitas penyebab keguguran berikut ini perlu Ibu ketahui lebih lanjut.

1. Berolahraga Berat

Seperti yang sudah Ibu tahu, mengangkat benda berat juga bisa beresiko dan menjadi salah satu aktivitas penyebab keguguran. Hal ini juga berlaku saat Ibu ingin berolahraga. Hindari melakukan olahraga yang menyebabkan keguguran seperti melompat, berlari jauh, atau angkat beban. Ibu bisa melakukan olahraga ringan misalnya saja jalan kaki, yoga dan senam kehamilan yang relatif aman. 

2. Minimnya Asupan Nutrisi

Saat hamil, nafsu makan Ibu memang jadi meningkat. Durasi makan jadi pengen dan inginnya makan ini itu. Pokoknya harus ada sesuatu yang dikonsumsi ya Bu. Hal ini sebetulnya wajar, namun asupan nutrisi yang masuk dalam tubuh Ibu tentunya diterima oleh janin dalam kandungan. Ibu disarankan selalu memerhatikan nutrisi yang dikonsumsi agar janin bisa tumbuh kembang dengan baik. Akan tetapi, Ibu juga perlu menjaga berat badan tetap pada kenaikan normal. Pertambahan berat badan tidak normal pada bumil bisa meningkatkan resiko berbagai penyakit.

3. Tidur dengan Posisi Kurang Tepat

Dilansir Medical News Today, posisi tidur yang kurang tepat seperti terlentang dapat menyebabkan tekanan terhadap pembuluh darah utama. Padahal pembuluh darah utama mengalirkan darah ke rahim, sehingga rentan menurunkan suplai oksigen untuk janin dalam kandungan. Posisi tidur penyebab keguguran ini bahkan dikaitkan dengan mengalami sakit punggung pada bumil. Bila Ibu tipe yang tidur suka berubah posisi, sematkan bantal di antara punggung. Ada beberapa hal yang bisa Ibu lakukan untuk menghindari risiko ini.

  1. Obat Aborsi di jawa barat
  2. Obat Aborsi di jawa timur
  3. Jual Obat Aborsi
  4. Obat Aborsi Di Kalimantan
  5. Obat Aborsi Di Kalimantan Barat
  6. Obat Aborsi Kalimantan Tengah
  7. Obat Aborsi Kalimantan Selatan
  8. Obat Aborsi Kalimantan Timur
  9. Obat Aborsi Kalimantan Utara
  10. obat penggugur kandungan di palangkaraya
  11. obat penggugur kandungan di bandung
  12. obat penggugur kandungan di bekasi
  13. obat penggugur kandungan di bogor
  14. obat penggugur kandungan di cimahi
  15. obat penggugur kandungan di cirebon
  16. obat penggugur kandungan di depok
  17. obat penggugur kandungan di sukabumi
  18. obat penggugur kandungan tasikmalaya
  19. obat penggugur kandungan di maluku
  20. obat penggugur kandungan di nusa tenggara
  21. obat penggugur kandungan di kendari
  22. obat penggugur kandungan di palembang
  23. obat penggugur kandungan di medan
  24. obat penggugur kandungan di bengkulu
  25. obat penggugur kandungan di riau
  26. obat penggugur kandungan di jambi
  27. obat penggugur kandungan di banten
  28. obat penggugur kandungan

4. Konsumsi Obat-obatan Jangka Panjang

Selama hamil, Ibu sebaiknya memerhatikan obat-obatan yang hendak dikonsumsi dan sesuai resep dokter. Obat-obatan yang tidak diketahui secara pasti rentan menyebabkan keguguran misalnya retinoid, anti-inflamasi nonsteroid dan misoprostol yang dapat memicu kontraksi sebelum waktunya sehingga beresiko menyebabkan keguguran.

5. Minum Alkohol

Kebiasaan satu ini memang perlu dihilangkan saat hamil, Bu. Alkohol dapat dengan mudah menembus plasenta dan janin dalam kandungan. Akibatnya, organ hati janin tidak kuat bertahan dan memicu keguguran. Untuk itu, Ibu sebaiknya tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. 

6. Merokok atau Terpapar Asap Rokok

Sama halnya seperti konsumsi alkohol, kebiasaan merokok juga memicu rentannya bumil mengalami keguguran. Ibu yang merokok membuat berbagai zat beracun masuk ke dalam tubuh bayi. Sebesar 35^% bumil perokok lebih beresiko tinggi mengalami keguguran dibanding dengan bumil tidak merokok sesuai kutipan Ruang Mom.

7. Konsumsi Kafein Berlebihan

Bumil senang minum kopi atau teh? Sebetulnya, selama masih dalam batasan atau 200 mg kafein dalam sehari, Ibu diperbolehkan konsumsi minuman berkafein. Dilansir Baby Centre, 200 mg kafein setara dengan dua cangkir kecil kopi instan. Jika Ibu konsumsi kafein secara berlebih, metabolisme janin dan Ibu bisa rentan mengalami masalah serta membahayakan kesehatan keduanya.

8. Stres

Ini dia  aktivitas penyebab keguguran yang sering kali melanda bumil. Stres yang dialami tidak hanya sekedar ketidakseimbangan hormonal, namun faktor lain seperti kekhawatiran selama hamil atau kelelahan juga bisa mengganggu emosional Ibu. Nah kalau Ibu stres bahkan berujung depresi, janin dalam kandungan dapat mengalami penurunan suplai darah dan oksigen. Imun tubuh juga bisa menurun lho, Bu! Akibatnya, virus apapun dapat dengan mudah masuk ke tubuh. Usahakan Ibu belajar mengelola stres dan tidur yang cukup.

Selain faktor penyebab keguguran di atas, ada satu hal yang lagi yang harus Ibu perhatikan, yaitu makanan. Terdapat beberapa makanan yang sangat dilarang untuk dikonsumsi.

Faktor Risiko Keguguran 

Ada beberapa faktor risiko lainnya yang meningkatkan peluang ibu hamil untuk mengalami keguguran. Di antaranya:

Usia Ibu

Wanita yang hamil di usia di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun memiliki risiko keguguran yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang berusia 20-35 tahun. Ini karena adanya perubahan hormonal dan kualitas telur yang mempengaruhi kemampuan reproduksi.

Riwayat Keguguran Sebelumnya

Wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami keguguran pada kehamilan berikutnya. Risiko ini meningkat dengan jumlah keguguran sebelumnya.

Gangguan Genetik dan Kromosom

Kelainan genetik pada embrio, seperti kelainan kromosom, dapat menyebabkan keguguran. Beberapa kelainan genetik dapat diwariskan dari salah satu atau kedua orang tua atau dapat muncul secara acak.

Gangguan Hormonal

Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh wanita, seperti kelainan tiroid atau sindrom ovarium polikistik (PCOS), dapat meningkatkan risiko keguguran. Hormon yang tidak seimbang dapat mempengaruhi proses implantasi dan perkembangan embrio.

Penyakit Kronis

Beberapa kondisi medis kronis, seperti diabetes, penyakit autoimun, dan penyakit tiroid yang tidak terkontrol dengan baik, dapat meningkatkan risiko keguguran.

  1. Infeksi. Infeksi yang terjadi selama kehamilan, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi menular seksual, dapat meningkatkan risiko keguguran. Infeksi yang serius, seperti rubella atau toksoplasmosis, juga dapat menyebabkan keguguran.
  2. Ketidakseimbangan imun. Sistem kekebalan tubuh yang tidak seimbang atau respons imun yang berlebihan dapat menyebabkan keguguran. Kadang-kadang tubuh dapat menganggap embrio sebagai benda asing dan mengeluarkannya.

Cara Mencegah Keguguran

Ada beberapa hal yang bisa mencegah terjadinya keguguran, terutama dari gaya hidup yang kita lakukan sehari-hari. Beberapa caranya adalah:

  • Hindari aktivitas berat yang bisa menyebabkan kelelahan
  • Mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang
  • Menjaga pikiran untuk tidak stres
  • Berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi kesehatan, untuk diketahui risiko bawaan yang bisa menyebabkan keguguran

Agar Ibu terhindar dari resiko keguguran, aktivitas penyebab keguguran di atas sebaiknya tidak dilakukan. Ibu perlu menjalankan pola hidup sehat, memenuhi asupan nutrisi lengkap baik makro dan mikro, serta rutin kontrol ke dokter spesialis kandungan. 

Dengan memeriksakan kandungan, Ibu dapat mengetahui kondisi janin terkini. Jadi jika ada masalah dapat diatasi dan ditangani oleh ahlinya. Selain itu, Ibu juga disarankan melakukan skrining saat awal kehamilan seperti pemeriksaan Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex Virus dan Sifilis (TORCH) agar mendeteksi infeksi pada bumil. Semoga Ibu senantiasa sehat ya!

Kata Kunci Pencarian Google.co.id Obat Aborsi Cytotec Lainnya: