Jumat, 22 Desember 2023

Perlukah Bed Rest Ketika Ibu Hamil

aborsi janin

Menjalani masa kehamilan, ternyata tak semuanya mudah. Ada beberapa kondisi di mana ibu hamil perlu istirahat lebih. Banyak dokter menganjurkan untuk bed rest, alias istirahat total, guna mencegah komplikasi kehamilan. Komplikasi kehamilan dapat berupa preeklampsia (tekanan darah tinggi), pendarahan mendadak akibat plasenta previa, cervical insufficiency, kemungkinan keguguran, dan kelahiran prematur. Biasanya, dokter akan menganjurkan untuk bed rest, guna mengurangi risiko dan komplikasi kehamilan.

“Benarkah bed rest total adalah solusi?”

Nyatanya, belum ada penelitian yang signifikan bahwa bed rest membantu permasalah kondisi yang kerap terjadi. Tak pula mengurangi risiko komplikasi atau kelahiran dini. Walau kebanyakan dokter menyadari hal ini, namun bed rest menjadi salah satu opsi yang dipilih karena dirasa tidak merugikan. Padahal, fakta justru menyatakan sebaliknya. Dengan melakukan bed rest total, kita justru akan menjumpai permasalah baru seperti :

  • Pembekuan darah
  • Berat badan bayi rendah
  • Lambatnya masa penyembuhan paska persalinan
  • Menurunnya kinerja otot dan tulang 
  • Penyakit psikologis, seperti depresi, cemas dan stres

“Bagaimana dengan bed rest sebagian (partial)?”

Sama halnya dengan bed rest total, partial bedrest (atau kondisi di mana ibu hamil boleh beraktivitas ringan dengan memperbanyak baring di tempat tidur) bisa menimbulkan masalah fisik dan psikologis. Yang harus dilakukan itu, mengurangi aktivitas normal bukan memperbanyak tidur. 

“Lalu, gimana dong kalau dokter menganjurkan saya untuk bed rest?”

Dokter perlu memberikan alasan kuat kenapa kita perlu melakukan bed rest. Jika kita merasa tidak yakin boleh saja mengajukan pertanyaan seperti: 

  1. Mengapa dokter menganjurkan untuk bed rest?
  2. Bed rest seperti apa yang harus dilakukan? (berbaring seharian di atas tempat tidur atau memperbanyak istirahat dengan berbaring?) 
  3. Apakah ada opsi lain?
  4. Apakah bedrest akan mengurangi risiko komplikasi secara signifikan?
  5. Bolehkah saya tetap melakukan hubungan seks?

Bertanyalah sampai kita menemukan jawaban yang sesuai dan bisa menjalani kehamilan dengan tenang dan nyaman.

"Kalau akhirnya kita memutuskan menjalani anjuran dokter untuk bed rest, apa yang harus dilakukan?"

1. Buat baring tetap terasa menyenangkan

Oke, berbaring lama di tempat tidur pasti akan sangat membosankan. Kita perlu membuat jadwal sehari-hari untuk memecah kebosanan. Buat deretan aktivitas yang bisa dilakukan seperti membaca buku, menonton film favorit, atau bermain tebak kata dengan pasangan.  

2. Tetap bergerak (jika diperbolehkan) 

Jika diperbolehkan oleh dokter untuk bisa tetap beraktivitas ringan, sempatkan melakukan gerakan untuk memperkuat otot. Sekadar berjalan kaki selama waktu yang diperbolehkan bisa mengurangi risiko pembekuan darah. 

3. Tambahkan serat dan air putih pada asupan untuk cegah konstipasi

Banyak berbaring seringkali menyebabkan konstipasi. Inilah kenapa kita perlu asupan serat dan hidrasi yang lebih banyak untuk memperlancar buang air.

4. Tetap nyaman dengan dampingan yang tersayang 

Di kondisi yang tidak nyaman ini, tentu kita butuh dukungan yang terkasih. Jangan segan untuk komunikasikan keluhan dengan pasangan, atau sekedar berbagi cerita dengan orang tua, saudara, dan sahabat. Buat diri senyaman mungkin untuk membawa pengaruh positif pada tubuh kita, juga pada janin. 

Kata Kunci Pencarian Google.co.id Obat Aborsi Cytotec Lainnya:

0 komentar :